Rabu, 11 Mei 2011


ANALISIS PASAR TRADISIONAL DITENGAH MARAKNYA
PASAR-PASAR MODERN   

 
  1. PENGERTIAN PASAR
    Pasar adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli, untuk melakukan transaksi jual beli baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun Pasar Tradisional adalah salah satu jenis pasar yang klasik atau pasar warisan jaman dulu yang masih bertahan dan harus dipertahankan keberadaanya karena itu sama dengan mempertahankan ciri khas budaya kita, yang penuh dengan rasa kekeluargaan, kegotongroyongan dan kebersamaan yang mungkin tidak akan di dapatkan di pasar-pasar modern.
    Adapun pengertian pasar tradisional secara umumnya ialah tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli yang dilakukan secara langsung. Di tempat ini terjadi tawar-menawar antara pembeli dan penjual, sehingga harga suatu barang bisa berbeda-beda tergantung hasil tawar-menawar walaupun jenis barangnya sama. Barang-barang yang diperjuabelinyapun dapat langsung dilihat, diraba dan dirasakan langsung oleh pembeli. Itulah merupakan ciri khas pasar tradisional yang tidak mungkin bisa kita temukan di pasar-pasar modern. Adanya komunikasi antara penjual dan pembeli yang terjadi terus menerus maka timbullah rasa kekeluargaan, kegotongroyongan dan kebersamaan.
    Pasar modern adalah salah satu jenis pasar, dimana tempat betemunya penjual dan pembeli kemudian terjadi transaksi jual beli yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Untuk jenis pasar modern yang melakukan transaksi jual belinya secara langsung, contohnya Pasar Swalayan, Mini Market. Tapi perbedaannya dengan pasar tradisional ialah di pasar modern ini harga untuk suatu barang adalah harga pas, maka tidak ada proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Perbedaan yang lainnya ialah pembeli mengambil sendiri barang yang dibutuhkannya, setelah selesai kemudian langsung di bawa ke kasir untuk dihitung berapa jumlah yang harus dibayar oleh pembeli. Komunikasi yang dilakukan oleh penjual dan pembeli sangat minim.
    Jenis Pasar modern yang melakukan transaksinya secara tidak langsung misalnya adalah Pasar Bursa Saham, Pasar On-Line via Internet, Shopping TV. Di pasar ini pembeli dan penjual tidak bertemu secara langsung untuk melakukan transaksi tapi dengan menggunakan alat komunkasi seperti lewat telepon dan internet. Sehingga barang yang diperjualbelikan biasanya hanya bisa dilhat lewat iklan di TV ataupun Internet, tidak bisa langsung diraba atau dirasakan oleh pembeli. Dan cara pembayarannya juga dengan menggunakan pembayaran lewat rekening bank, jadi dapat dipastikan tidak adanya kontak fisik antara pembeli dan penjual. Pasar On-Line via Internet dapat memungkinkan terjadinya transaksi jual beli jarak jauh yang bisa saja pembeli dan penjualnya dapat dipisahkan oleh benua ataupun samudra.
      
  2. ANALISIS PASAR TRADISIONAL
    Apabila kita menganalisis suatu hal, tidak akan terlepas dari SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Karena analisis SWOT ini metode analisa yang paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yang berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan/kelemahan dan menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini
    Jadi untuk lebih lanjut, mari kita mulai analisis SWOT dari Pasar Tradisional, sebagai berikut :
    1. Strength (Kekuatan) :
      1. Dipasar tradisional harga suatu barang dapat di tawar oleh pembeli.
      2. Barang yang diperjual belikan dapat langsung dilihat, diraba dan dirasakan oleh pembeli,
      3. Adanya kontak fisik secara langsung antara pembeli dan penjual sehingga terjadi komunikasi yang dua arah. Sehingga timbullah rasa kekeluargaan, kebersamaan dan kegotongroyongan.
      4. Memberi banyak peluang kesempatan bekerja, misalnya jasa angkut barang, transportasi dari mulai tukang becak, ojeg dan angkutan umum lainnya. Cleaning Service atau tukang angkut sampah, bahkan juga pemulung bisa mengais rezeki dari sampah-sampah pasar tradisional.
      5. Memberi pemasukan distribusi untuk pemerintahan setempat.
    2. Weakness (Kelemahan) :
      1. Tempat pasar tradisional kadang-kadang terlihat kurang rapi dan terkesan kotor apalagi kalau musim hujan tiba. Jalan masuk ke pasar ataupun di dalam pasarnya becek dan licin.
      2. Sampah-sampah yang belum diangkut oleh petugas pengangkut sampah menambah jelek pemandangan pasar tradisional dan diperparah lagi mengeluarkan bau yang tidak sedap yang membuat kurang nyaman berbelanja di pasar tradisional.
      3. Sirkulasi udara kadang tidak lancar, ada pasar tradisional yang penataan ruangnya sangat tidak proposional sempit, pengap. Sehingga banyak pedagang yang beralih berjualan di pinggir-pinggir jalan pasar daripada di dalam pasar yang pengap dan sempit. Maka bertambah semerawutlah jalan-jalan pasar tradisional.
    3. Opportunity (Kesempatan) :
      1. Adanya pemugaran bangunan pasar-pasar tradisional yang lebih bersih, rapi dan teratur. Sehingga memberi kenyamanaan ketika berbelanja.
      2. Banyaknya pengusaha-pengusaha ataupun lembaga yang sekarang lebih perhatian dengan daur ulang sampah-sampah pasar yang bisa dijadikan suatu komoditi baik itu berupa pupuk organik yang berasal dari sampah-sampah organik dan juga bahan-bahan kerajinan dari sampah-sampah non organiknya.
    4. Threat (Ancaman) :
      1. Maraknya Pasar Swalayan dan mini market yang berada tidak jauh dari pasar tradisional, sehingga terjadi persaingan yang terkadang melemahkan pasar tradisional.
      2. Birokrasi pemerintah yang tidak berpihak lagi kepada pedagang-pedagang lemah yang banyak terdapat di pasar-pasar tradisional.
  3. KESIMPULAN
    Kondisi Pasar tradisional diantara maraknya pasar-pasar modern haruslah di- pertahankan keberadaanya karena biar bagaimana pun tiap-tiap pasar mempunyai kelebihan/kekuatan (Strength) dan kekurangan/ kelemahan (Weakness) masing-masing. Pemerintah haruslah memikirkan keberlangsungan pasar tradisional dengan menjaga persaingan yang sehat antara pasar tradisional dengan pasar modern. Diantaranya dengan mengatur keseimbangan antara jumlah dan letak pasar modern. Pasar modern haruslah diletakkkan agak jauh dari pasar tradisional dan jumlahnya pun dibatasi, jangan sampai pasar tradisional di kelilingi oleh pasar-pasar modern/ mini market. Pembatasan inilah untuk menjaga keberlangsungan pedagang-pedagang kecil yang banyak berada di pasar-pasar tradisional.
    Pemerintah haruslah berfungsi juga sebagai pengawas harga jual barang-barang pokok sesuai dengan kualiatas dan mutu barang, sehingga tidak merugikan konsumen atau pembeli. Pemerintah jangan tergiur oleh jumlah pajak yang besar dari pasar-pasar modern. Tapi pemerintah harus bisa membantu pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan pedagang-pedagang kecil yang ada di pasar tradisional.
    Dengan mempertahankan pasar tradisional kita juga mempertahankan kebudayaan kita yang menjadi ciri khas. Adanya kontak fisik yang terjadi dalam transaksi jual beli di pasar tradisional maka menumbuhkan rasa kekeluargaan, kebersamaan dan gotong royong yang tidak bisa digantikan dengan mesin ataupun robot sekalipun. Adapun yang perlu dibenahi dari pasar tradisional adalah menciptakan tempat yang bersih, rapi dan teratur untuk memberi kenyamanan bagi pembeli atau konsumen yang berbelanja di Pasar Tradisional. Sehingga tidak kalah bersaing dengan pasar modern yang sudah memberi kenyamanan bagi pembelinya.

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar